Gunung Sibayak adalah kelas gunung berapi aktif yang memiliki uap panas. Selain itu, letusan yang terjadi beberapa waktu lalu cukup mengguncang bebatuan di puncak gunung. Kondisi yang cukup “tidak beraturan” pada bebatuan puncak nya ini, justru menjadi keunikan tersendiri yang menarik wisatawan yang senang menguji adrenalinnya untuk berusaha menaklukkan Gunung Sibayak hingga mencapai puncaknya. Pemandangan matahari terbit dari puncak gunung akan membuat anda terperangah. Kilau kemunculan sinar matahari akan menerpa wajah Anda memberikan suasana hangat, menggantikan hawa dingin yang semalaman menyelimuti perjalanan Anda. Ya, demi melihat sunrise memang ramai pendaki memilih mendaki di malam hari. Idealnya, Anda harus mulai melangkah dari kaki gunung pada pukul 02.00 dini hari. Tidak perlu khawatir, sebab suasana di malam hari tetap akan memukau Anda. Ditambah lagi cahaya-cahaya lampu rumah penduduk yang menerangi langit Gunung Sibayak. Sesaat membuat Anda merasa sedang berada di bulan karena kondisi pijakan selama pendakian yang penuh batuan.
Selain keindahan pemandangan puncaknya,
aliran air dari sela-sela batuan gunung akan sangat menyegarkan Anda.
Penduduk banyak yang memanfaatkannya sebagai sumber air minum. Air nya
dingin dan sangat jernih. Inilah alasan utama sumber air pegunungan yang
terus mengalir ini menjadi salah satu sumber air untuk air minum
kemasan merek “AQUA”.
Terlepas
dari kawasan puncak, Gunung Sibayak masih menyimpan kemegahannya.
Kawasan lainnya yang sering dijadikan objek berfoto bagi para pendaki
adalah kawah Gunung Sibayak. Di dalam kawah ini terletak batu cadas
dengan kawah belerang seluas 40.000 meter. Kandungan solfatara
membuatnya tak berhenti menyemburkan uap panas. Bagian yang landainya
dapat dijadikan tempat Anda untuk beristirahat sejenak di dalam tenda.
Akhir pekan atau hari libur sekolah akan sangat berpengaruh terhadap
pertambahan jumlah pendaki gunung.
Lokasi
Gunung Sibayak berlokasi di dataran
tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Ketinggian Gunung yang
kerap menjadi objek pendakian ini mencapai 2.094 meter dpl. Secara
administratif, hutan alam pegunungan ini masuk dalam dalam kategori
Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Puncak tertinggi dari Gunung
Sibayak bernama “Takal Kuda”. Ini adalah bahasa Karo yang berarti
“Kepala Kuda”. Posisi koordinat puncaknya adalah berada pada 97°30’BT
dan 4°15’LS.
Akses
Berangkat dari Kota Medan, Anda akan
menempuh jarak sejauh 77 km dengan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai
di Berastagi. Anda bisa memilih kendaraan roda dua atau roda empat.
Setelah itu, untuk mencapai lokasi, terdapat dua pilihan rute,
diantaranya perjalanan dari Berastagi atau dari Desa Semangat Gunung.
Terdapat tiga pintu masuk hutan gunung yang bisa Anda pilih untuk menuju puncak Gunung Sibayak.
Menelusuri jalan setapak sepanjang hutan tropis dan hamparan tebing
curam. Jalur masuk tersebut adalah melalui Desa Raja Berneh (Semangat
Gunung), Jalur 54, Penatapan jagung rebus dan Jaranguda yang berjarak
sekitar 500 meter dari Kota Berastagi.
Harga Tiket
Anda akan dimintai retribusi sebesar Rp
2.000,- per orang sebelum memasuki lokasi gunung. Jadi pastikan Anda
telah menyiapkan uang pas untuk membayarnya.
Fasilitas dan Akomodasi
Posisi Gunung Sibayak
yang terletak di Kota Berastagi, akan memudahkan Anda untuk mencicipi
kuliner-kuliner khas Berastagi yang dijajakan di sepanjang jalan Kota.
Anda juga tidak akan kesulitan menemukan tempat penginapan kelas melati
hingga hotel berbintang. Hotel yang direkomendasikan dan dekat dengan
objek wisata ini yaitu Grand Mutiara Hotel.
Tetapi, di lokasi pegunungan ini, tentunya Anda hanya akan
bercengkerama dengan alam asri hutan tanpa ada fasilitas modern di
dalamnya.